Skip to main content
Zaman sekarang banyak yang dipusingkan
masalah perjodohan/pasangan hidup. Banyak yang akhirnya memaksa untuk
menikah karena faktor usia, materi, keadaan dan berbagai alasan. Yang
tanpa disadari kadang di dalam hati tidak ada cinta, tapi tetap kukuh
untuk menikah. Walaupun ada cinta, tapi hanya cinta sesaat / cinta
karena ada apa-apanya.
Dan ini bisa diartikan bukan cinta sejati,
yang berasal dari TUHAN tapi berdasarkan kehendak sendiri. Mengambil
keputusan tanpa bertanya dengan TUHAN (Amsal 3:5). Padahal kita tahu
bahwa segala sesuatu yang kita lakukan harus berharap dan serahkankan
TUHAN.(Efesus 2:8) Karena segala yang ada di dalam hidup kita adalah
pemberian TUHAN dan semua yang terjadi harus seijin TUHAN.
Bila
kita mengandalkan kekuatan sendiri,akhirnya kita akan jatuh.(Yakobus
4:16) Tapi bila kita mengandalkan TUHAN kita akan menuai
kebahagiaan.(Amsal 3:17). Mintalah pasangan hidup / jodoh yang
benar-benar pemberian TUHAN. Bila jodoh itu berasal dari TUHAN, kita
akan damai sejahtera dan suka cita saat bersama pasangan kita. Terlebih
pasangan kita harus bisa membawa kita semakin bertumbuh di dalam iman.
Dan menjadikan kita semakin mencintai dan mendekatkan diri dengan TUHAN.
Apabila
kita menemukan pasangan yang bukan berasal dari TUHAN, kita akan
disibukkan tentang hal duniawi sehingga iman kita semakin jauh dari
TUHAN.
Benar bila ada pepatah mengatakan jodoh di tangan TUHAN.
Tapi hendaklah kita benar -benar membedakan jodoh yang berasal dari
TUHAN atau berdasarkan kehendak sendiri, Kalau semua jodoh berasal dari
TUHAN, kenapa ada perceraian? Karena jodoh yang bukan berasal dari
TUHANlah akhirnya terjadi perceraian. Contoh: zaman sekarang banyak yang
menikah karena harta. Bila harta yang menjadi alasan untuk menikah,
maka harta hilang cinta pun hilang. Ada yang menikah karena rupa
(kecantikan / ketampanan).Bila kelebihan fisiknya pudar, hilanglah
cinta. Ada yang menikah karena jabatan. Jabatan turun, hilanglah cinta
dan masih banyak lagi faktor / alasan orang yang menikah karena sesuatu
hal berdasarkan keputusan / kekuatan sendiri yang pada akhirnya
mendatangkan kehancuran.
Untuk itu janganlah tergesa-gesa
mengambil keputusan untuk menikah karena keinginan sendiri. Selidiki
dulu apakah ini pemberian TUHAN atau karena keinginan kita. Jangan
terburu-buru sehingga mengambil keputusan yang dapat disesalkan seumur
hidup. Pasangan hidup / jodoh harus benar-benar karena TUHAN.
Dan
itu butuh proses / kepekaan diri dalam menjalani hidup dengan calon
pendamping karena bila semua karena TUHAN yang memberi akan selalu
tumbuh cinta yang murni, tanpa kita ketahui apa alasannya. Akan ada
karunia kepekaan perasaan satu sama lain. Kita dapat merasakan apa yang
dia rasakan dan dia pun dapat merasakan apa yang kita rasakan. Dan
terlebih kita pasti punya satu kesamaan dalam visi dan misi untuk
bersama-sama melayani TUHAN dan menjalankan Firman-NYA sehingga sang
pendamping membawa suka cita, damai sejahtera dan pertumbuhan iman dalam
TUHAN ketika kita bersamanya. Itulah jodoh / pendamping kiriman TUHAN
buat kita.
Comments
Post a Comment