BAB 3
Sistem Informasi Dan Organisasi
1. PENGERTIAN ORGANISASI
“
Organisasi yaitu kumpulan orang – orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang dilakukan berdasar atas suatu aturan tertentu dan
penjabaran fungsi pekerjaan secara formal serta memiliki struktur
formal, stabil yang membutuhkan sumberdaya dari lingkungan dan
memprosesnya untuk menghasilkan output/keluaran yang maksimal “.
2. Tujuan
a.Secara umum è
Agar proses pekerjaan tercapai dengan cara diatur, disusun sehingga
seluruh pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
b.Secara khusus
1.Bidang agama> meningkatkan pendidikan moral dan iman.
2.Bidang sosial>kemanusiaan
3.Bidang ekonomi > mencari laba
4.Bidang politik> mencari kekuasaan
3.Manfaat
Agar
pelaksanaan tugas dilakukan lebih baik terkoordinir dan tujuan serta
jalannya pekerjaan tercapai secara efektif dan efisien.
4. Asas / prinsip organisasi
a.Asas / prinsip perumusan dan penentuan tujuan
b.Asas / prinsip pembagian kerja
c.Asas / prinsip pendelegasian wewenang
d.Asas / prinsip organisasi
e.Asas / prinsip efisiensi sederhana
f.Asas / prinsip pengawasan umum
5. Struktur Organisasi
a.Struktur Organisasi Garis è Digunakan pada perusahaan / lembaga yang sederhana / kecil
b.Struktur Organisasi Fungsionalè Susunan organisasi yang memberikan gambaran pembagian tugas dan wewenang menurut fungsi pekerjaan
c.Organisasi membutuhkan sistem informasi, agar tujuan dan kepentingan organisasi dapat tercapai.
d.Sebuah
Sistem Informasi agar berhasil dengan baik, maka kita harus mengenali
organisasi dan berupaya mencari bentuk sistem informasi yang paling
sesuai.
Mengapa Perilaku Organisasi Penting Untuk Dipelajari ?
Organisasi
seperti halnya manusia dapat diidentifikasi dari perilakunya. Perilaku
Tersebut dapat positif ataupun negatif. Banyak definisi tentang perilaku
organisasi. Menurut Gibson (1996) perilaku Organisasi adalah sebagai
penelaahan perilaku, sikap, dan prestasi manusia di dalam suatu kerangka
organisasi, penggunaan teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai
disiplin ilmu seperti : psikologi, sosiologi dan antropologi budaya
untuk mempelajari persepsi nilai-nilai, kapasitas belajar dan
tindakan-tindakan individu ketika bekerja didalam kelompok dan didalam
organisasi secara keseluruhan, penganalisisan dampak lingkungan luar
atas organisasi dan sumber daya manusia, misi, tujuan, dan strateginya.
Perilaku Organisasi adalah juga merupakan :
1.Cara berfikir, perilaku yang berada pada diri individu, kelompok dan tingkat organisasi.
2.Perilaku
adalah multidisiplin, yang menggunakan prinsip, model, teori, dan
metode-metode disiplin lain. Perilaku organisasi adalah bidang yang
terus tumbuh dan berkembang dalam kedudukan dan pengaruhnya.
3.Adanya Orientasi Humanistik (humanistik Orientation)yang jelas dalam prilaku organisasi.ð
Manusia dan prilaku mereka, persepsi, kapasitas pembelajaran, perasaan
dan sasaran merupakan hal penting bagi perusahaan/organisasi.
4.Perilaku
Organisasi berorientasi pada Kinerja, menyangkut sebab kinerja rendah
atau tinggi dan bagamana cara meningkatkan kinerja.
5.Lingkungan eksternal memberikan dampak signifikan terhadap prilaku organisasi.
6.Karena
bidang prilaku organisasi sangat tergantung dari disiplin yang dikenal,
maka metode ilmiah menjadi penting dalam mempelajari variabel dan
keterkaitan.
Organisasi Merupakan Sistem sosial:
hubungan
antar individu dan kelompokdalam suatu organisasi menciptakan harapan
bagi prilaku individu. Harapan ini diwujudnya dalam peran-peran tertentu
yang harus dihasilkan. Orang harus memainkan peran seorang pemimpin,
Sementara yang lainnya sebagai yang dipimpin. Manager menengah, karena
mempunyai atasan dan bawahan, harus memainkan dua peran diatas.
Organisasi memiliki kewenangan, status dan kekuasaan dan manusia dalam
organisasi mempunyai beragam kebutuhan dari masing-masing sistem.
Kelompok didalam organisasi juga mempunyai pengaruh yang kuat atas
prilaku individu dan kinerja organisasi.
Struktur dan Desain Organisasi
Untuk
bekerja secara efektif, manajer harus secara jelas memahami struktur
organisasi. Struktur organisasi adalah pola formal aktivitas dan
hubungan antara berbagai subunit organisasi. Didalamnya terkait dengan :
1.Desain Pekerjaan ý
Desain Pekerjaan dihubungkan pada proses dimana manajer
menspesifikasikan isi, metode dan hubungan pekerjaan untuk memenuhi
kepentingan organisasi dan individu, dan harus bisa menjelaskan isi dan
tugas serta posisi pimpinan unit dan hubungan posisi masing-masing
anggota team.
2.Desain Organisasi ýBerkaitan
dengan struktur organisasi secara keseluruhan dan berencana mengubah
filosofi dan orientasi team. Usaha ini akan memberikan suatu struktur
baru dari tugas, wewenang, dan hubungan antar personel yang
dipercayainya akan menghubungkan perilaku individu dan kelompok dalam
meningkatkan kinerja mutu.
3.Proses Organisasi : memberikan
kehidupan terhadap struktur organisasi. Jika proses ini tidak berfungsi
dengan baik, masalah yang tidak diinginkan akan berkembang.
4.Komunikasi : kelangsungan
organisasi tergantung dari kemampuan manajemen menerima, meneruskan dan
bertindak atas informasi. Proses komunikasi menggabungkan organisasi
dengan lingkungan, demikian juga sebaliknya. Informasi mengalir dan dari
organisasi serta di dalam organisasi. Informasi akan menyatukan
aktivitas dalam organisasi.
5.Pengambilan Keputusan : Mutu
pengambilan keputusan di suatu organisasi tergantung atas pemilihan
sasaran yang tepat dan mengidentifikasi cara untuk mencapainya. Dengan
integrasi yang baik antara faktor prilaku dan struktur, manajemen dapat
meningkatkan kemungkinan tercapainya keputusan yang bermutu tinggi.
Organisasi akan sangat tergantung pada keputusan individu maupun
keputusan kelompok. manajemen yang efektif membutuhkan pengetahuaan dan
kedua tipe keputusan tersebut.
6.Karakteristik Struktur Organisasi tersebut adalah :
a.Pembagian tugas yang jelas
b.Hirarki
c.Aturan dan prosedur yang jelas
d.Pertimbangan yang tidak terpisah-pisah (Impartial judgements)
e.Kualifikasi posisi tehnis
f.Efisiensi organisasi yang maksimum
7.Organisasi mempengaruhi sistem informasi :
a.Karena
organisasi akan berpengaruh terhadap sistem informasi melalui
keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan. Manajer
membuat keputusan tentang desain sistem. Mereka juga menggunakan
teknologi informasi.
b.Sistem
informasi mampu mengubah cara hidup suatu organisasi. Beberapa sistem
informasi mengubah keseimbangan hak, priviliges, kewajiban,
pertanggungjawaban dan perasaan yang telah terbangun sekian lama pada
suatu organisasi.
8.Teknologi Komputer memiliki kemiripan dengan tekhnologi yang lain termasuk didalamnya salah satunya,
9.teknologi Otomotif :
Masyarakat membutuhkan jalan bebas hambatan, mechanic (ahli mesin),
pompa bensin, desainer mesin, polisi dan produsen spare part.
10.Membangun sebuah sistem informasi dalam organisasi : Manajer
mempunyai alasan yang rasional baik menyangkut umum ataupun khusus.
Alasan yang paling pokok bagi manajer untuk memilih menggunakan sistem
adalah untuk mencapai alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan yang
baik. Dampak komputerisasi terhadap organisasi tergantung dari bagian
dan bagaimana manajer membuat keputusan.
Gambar 7
11.SISTEM INFORMASI MEMPENGARUHI ORGANISASI
a.Pada
Teori Ekonomi dan Teori Ekonomi Mikro, dimana membicarakan keterlibatan
sejumlah besar perusahaan di suatu negara dan negara lain dalam skala
bahasan ekonomi mikro dan makro dengan segala aspek perdagangan dalam
lingkup negara dan international. Maka dengan demikian dalm teori
ekonomi mikro teknologi informasi semestinya menghasilkan keikutsertaan
sejumlah manajer menengah dan pekerja khusus yang lebih sedikit yaitu
pada saat teknologi informasi menggantikan tenaga kerja manusia.
b.Teori
Biaya Transaksi : teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam
menurunkan biaya transaksi, dan membuatnya lebih bernilai bagi
perusahaan untuk melakukan kontrak dengan pemasok luar daripada
menggunakan sumber-sumber penawaran dari luar.
c.Teori
Agensi : teknologi informasi memungkinkan bagi organisasi untuk
mengurangi keseluruhan biaya manajemen dan memungkinkan untuk
meningkatkan revenues, sementara manajemen menengah dan
pekerjaan-pekerjaan klerikal dapat dikurangi.
d.Teori
Prilaku : Karena teknologi informasi digunakan untuk mempromosikan
nilai-nilai dan keinginan organisasi. Pengaruh teknologi informasi
adalah sebuah refleksi dari apa yang diorencanakan atau diinginkan
organisasi dan perancang sistem. Dalam model prilaku perusahaan,
pengaruh sistem informasi tidaklah sesederhana dan langsung seperti
model ekonomi.
e.Teori
keputusan dan pengawasan : Fungsi organisasi adalah membuat keputusan
dibawah kondisi yang tidak pasti dan beresiko serta tetap berada dibawah
batasan rasionalitas.
√Maka
seorang manajer senior memungkinkan dapat menggunakan teknologi
infromasiuntuk berhubungan langsung dengan unit operasi tingkat bawah
melalui jaringan telekomunikasi maupun komputer LAN dan meniadakan
manajer perantara tingkat menengah. Secara alternative tekonologi
informasi dapat mendistribusikan informasi kepada pekerja level bawah,
yang selanjutnya dapat membuat keputusan-keputusannya berdasarkan
pengetahuan dan informasi yang dimiliki tanpa intervensi manajemen.
f.Teori Sosiologi : Oligarchi dan Rutin
Teori
sosiologi memfokuskan pada pertumbuhan hirarki, sruktur birokrasi dan
prosedur operasi standart sebagai alat utama bagi organisasi dalam
rangka menghadapi lingkungan yang tidak stabil.
√ Dewasa
ini beberapa organisasi teleh merubah dan mendistribusikan otoritasnya
dari kantor pusat, mengurangi staff, dan menempatkan lebih banyak
kekuasaan pada para manajer divisi dan manajer perusahaan pada tingkat lokal.Namun
organisasi yang lain secara sadar mencari dan mengumpulkan informasi
dari unit-unit operasi dalam jumlah besar. Manajer membuat keputusan
berdasarkan interes yang dimiliki.
g.Teori Post-industrial : bentuk dan struktur yang bermuatan Pengetahuan.
√ Dalam
masyarakat paska industri, yaitu ekonomi paska industri tahun 1960-an.
Sektor pelayanan mendominasi aktivitas perekonomian. Sektor pelayanan
itu sendiri sangat mengutamakan knowledge worker(ilmuan, ahli tehnik,
dan bahkan manajer) dan data worker seperti sekretaris, akuntan atau
sales people. Dalam masyarakat paska ekonomi industri global, industri
manufaktur dipindahkan kenegara-negara berupah rendah dan high skill,
sementara pekerjaan berbasis pengetahuan (knowledge based) tumbuh dengan
cepat di negara-negara maju dengan upah yang tinggi.
h.Teori Budaya : Teknologi Informasi dan Asumsi Dasar.
√ Teknologi
informasi dapat mengancam atau mendukung budaya sebuah organisasi.
Berkembangnya teknologi komputer mikro mengancam manufaktur komputer
mainframe dan para pelanggannya. Sebaliknya, Teknologi informasi dapat
mendukung budaya dalam organisasi, sebagaimana yang terjadi dalam
industri asuransi yang menggunakan teknologi komputer untuk menekan
cost. Khususnya dalam memproses klaim.
i.Teori Politik : Teknologi Informasi sebagi sumber daya Politik
√ Organisasi
dibagi ke dalam sub-sub kelompok fungsional sepertipemasaran, akuntasi,
dan produksi. Kelompok-kelompok inimempunyai nilai (value) yang berbeda
dan mereka bersaing untuk mendapatkan resources, membuat kompetisi dan
konflik. Teori politik menggambarkan sistem informasi sebagai outcome
dari persaingan politik antar sub-sub kelompok untuk mempengaruhi
kebijakan, prosedur, dan resources organisasi.
Faktor – Faktor yang perlu dipertimbangkan pada rencana-rencana sistem, Yaitu :
1.Lingkungan dimana organisasi harus melakukan fungsi
2.Struktur organisasi, Hirarki, spesialisasi, standart prosedur operasi
3.Budaya dan politik organisasi
4.Tipe organisasi
5.Kemampuan mendukung dan memahami top manajemen
6.Level organisasi dimana sistem diadakan
7.Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi sistem
8.Jenis tugas dan keputusan dalam mana sistem informasi didesain
9.Sentimen dan sikap karyawan dalam organisasi yang akan menggunakan sistem informasi
10.Riwayat
organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah
dilakukan skill yang dimiliki, program-program penting, dan sumber daya
manusia.
Konsep Dasar Sistem
Terdapat 2 kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan sistem, yaitu :
1.
Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan
mendefinisikan sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara kerja
yang saling berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan
tertentu.
2.
Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem,
mendefinisikan sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Kedua definisi di atas sama benarnya dan tidak saling bertentangan.
Yang berbeda hanyalah cara pendekatan yang dilakukan pada sistem. Karena
pada hakekatnya setiap komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi
dan untuk dapat mencapai tujuan tertentu harus melakukan sejumlah
prosedur, metode, dan cara kerja yang juga saling berinteraksi. Beberapa
karakteristik sistem informasi adalah sasaran, sumber daya, jaringan
komunikasi, konversi data, masukan data, keluaran informasi, dan
pengguna-pengguna informasi.
2.1.1 Sasaran
Setiap sistem berupaya mencapai satu atau lebih sasaran : artinya,
sasaran merupakan kekuatan pemotivasi yang mengarahkan suatu system.
2.1.2 Masukan – Proses – Keluaran
Masukan
terdiri dari semua arus berwujud (tangible) yang masuk ke dalam sistem
di samping juga dampak tak berwujud (intangible) terhadap sistem.
Keluaran terdiri dari semua arus keluar atau hasil. Dan proses terdiri
dari metode yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Mekanisme kerja dalam suatu sistem dijelaskan dalam gambar berikut :
Gambar 8
Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Sistem
Sasaran sistem mempengaruhi dan sering mengendalikan konten masukan menjadi keluaran.
2.1.3 Lingkungan
Setiap sistem (barangkali kecuali sistem jagad raya) secara fisik
terbatas. Alam yang terletak di luar suatu sistem dinamai lingkungan
sistem. Suatu batas sistem memisahkan sistem itu dengan lingkungannya.
Walaupun batas-batas sistem tertentu tidak kelihatan dan mungkin sukar
ditetapkan secara pasti, setiap sistem pasti dibatasi oleh batas-batas
tertentu.
2.1.4 Saling Kebergantungan
Setiap sistem mempunyai saling kebergantungan. Selain memiliki
subsistem-subsistem yang erat berkaitan, suatu sistem pada dasarnya
merupakan bagian integral dari sistem lain yang lebih besar. Hubungan
antara subsistem dengan sistem dan dengan supersistem dinamai hirarki
sistem.
2.1.5 Jaringan Kerja Sistem
Jaringan kerja sistem menggambarkan macam saling kebergantungan yang
lain. Jaringan kerja (network) terbentuk bilamana sebuah sistem
digabungkan dengan sistem lain yang tingkat hirarkinya sama.
Sistem-sistem yang membentuk jaringan kerja berinteraksi satu sama lain
melalui penghubung (kopling/coupling) atau batas bersama (shared
boundaries) yang dinamakan antarmuka (interfaces). Antarmuka ini
memungkinkan sumber daya mengalir di antara sistem-sistem yang
berinteraksi.
Subsistem-subsistem yang saling bergantung dalam suatu sistem tunggal
juga membentuk jaringan kerja, karena mereka saling berhubungan. Sumber
daya mengalir di antara subsistem-subsistem, dengan keluaran dari satu
subsistem menjadi masukan bagi subsistem lain yang berantarmuka.
Konsep saling kebergantungan sistem ini berguna dalam studi sistem
informasi. Konsep ini mengingatkan analis bahwa sebuah sistem atau
subsistem tidak boleh dilihat secara terpisah dari sistem atau subsistem
lain yang terkait dengannya. Konsep ini juga mengatakan bahwa analis
dapat berpindah ke tingkat sistem yang lebih rendah hirarkinya guna
menyempitkan cakupan analisis.
2.1.6 Kendala
Setiap sistem menghadapi kendala, batasan-batasan intern atau ekstern
yang menentukan konfigurasi atau kemampuan sistem. Batas / boundary
sistem, misalnya, merupakan kendala fisik yang menentukan ukuran dan
bentuk sistem. Dalam beberapa keadaan kendala dapat dihilangkan atau
dikurangi. Cara yang biasa digunakan untuk engurangi kendala yang
mempengaruhi operasi dikenal dengan dekopling (decoupling).
2.1.7 Pengendalian Sebagai Konsep Inti Sistem
Pengendalian dapat dianggap sebagai konsepsi inti sistem, karena faktor
inilah yang menjiwai ide pokok dari pengembangan sebuah sistem dan
sekaligus juga merupakan manifestasi nyata dari tiap sistem.
Sistem-sistem dibentuk secara langsung atau tidak, untuk melakukan
pengendalian, misal :
· Pemerintah dibentuk untuk menentukan apa yang boleh dilakukan dalam masing-masing yuridiksinya.
· Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk mengontrol aliran darah dan pendistribusian oksigen dalam tubuh.
Pengendalian bisa berarti menciptakan atau memelihari nilai atau
karakteristik suatu variabel agar selalu berada dalam batas yang telah
ditentukan. Melakukan pengendalian berarti menyebabkan segala sesuatu
berjalan sesuai keinginan atau rencana sehingga suatu tujuan akhir bisa
tercapai. Setiap sistem harus mengatur subsistem-subsistemnya agar dapat
mencapai sasaran. Pengendalian adalah proses regulasi (pengaturan) yang
dilakukan sistem untuk mengoreksi setiap penyimpangan dari rangkaian
langkah menuju sasaran yang diinginkan. Pengendalian anggaran,
pengendalian mutu, pengendalian kredit, dan pengendalian sediaan,
merupakan proses-proses pengendalian yang biasa dilakukan perusahaan.
Pengendalian yang efektif tergantung pada umpan balik. Melalui umpan
balik, keluaran sistem dukur terhadap standar untuk menentukan
penyimpangan, yang kemudian dikoreksi dengan mengubah masukan atau
proses. Pengendalian yang efektif dalam konteks suatu sistem juga
ditegaskan dengan kaidah keragaman keperalihan (law of requisite
Variety). Menurut kaidah ini, sistem yang baik harus memiliki satu atau
lebih mekanisme atau variasi pengendalian untuk menanggulangi setiap
kemungkinan keadaan lepas kendali.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi dibutuhkan oleh manajemen untuk menghindari proses enthropi.
Proses enthropi adalah proses berakhirnya keberadaan suatu sistem
manajemen yang didahului kondisi tanpa pola dan tidak menentu. Informasi
adalah hasil pengolahan data yang dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Data sebagai bahan baku informasi adalah gambaran
kejadian yang berwujud karakter, angka, atau simbol tertentu yang
memiliki arti.
2.2.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berbicara
banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data yang diolah melalui
suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi
tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti
menghasilkan tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
yang ditangkap dianggap sebagai input, diproses kembali melalui model
dan seterusnya membentuk suatu siklus. Menurut John Burch dan Gary
Grudnitski, (“Information Systems Theory and Practice”, John Wiley and
Sons, New York 1986) siklus ini disebut dengan Siklus Informasi
(Information Cycle) atau Siklus Pengolahan Data ( Data Processing
Cycle).
Gambar 9
Gambar 2.2 Siklus informasi
2.2.2 Kualitas Informasi
Agar informasi dapat mempunyai manfaat dalam proses pengambilan
keputusan, informasi harus mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria
kualitas informasi adalah :
§ Akurat : yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.
§
Tepat waktu : yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak
boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus
cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi
mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
§ Relevan : yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.
2.2.3 Konsep Umpan Balik Informasi
Konsep umpan balik informasi menjelaskan perihal pencarian sasaran dan
saling mempengaruhi antar bagian sistem yang mengkoreksi dengan
sendirinya. Pada dasarnya konsep umpan balik ini berkaitan dengan cara
informasi digunakan untuk maksud pengendalian. Pengendalian sebagai
konsepsi inti sistem sangat membutuhkan umpan balik informasi. Informasi
tentang mekanisme sistem atau input sistem jika perlu, untuk menjaga
agar sistem bekerja sesuai dengan rencana pencapaian sistem.
2.2.4 Pendekatan Sistem Dalam Pertukaran Informasi
Pendekatan sistem adalah suatu gagasan yang bersumber pada paham
sinergistik yang menyatakan bahwa total keluaran suatu organisasi dapat
ditingkatkan jika bagian-bagian komponennya dapat diintegrasikan.
Penerapan konsep umpan balik informasi, yang juga merupakan pengertian
dasar pendekatan sistem, selaras dengan paham sinergistik.
Pada masa lalu, efektivitas organisasi bisnis berada di bawah titip
optimum kaarena terhambatnya komunikasi, yang dapat disebabkan oleh
birokrasi atau ketiadaan teknologi. Dewasa ini ketika kemajuan teknologi
yang semakin pesat menyebabkan umur hidup relatif bertambah pendek,
organisasi bisnis mulai membutuhkan suatu sistem yang bisa
mengintegrasikan bagian atau sub sistem yang ada, melalui pertukaran
informasi agar tetap hidup.
Pendekatan sistem diperlukan untuk mengubah mekanisme pertukaran
informasi antara setiap bagian sistem yang terhubungkan melalui jalur
kewenangan klasik, agar menjadi hubungan informasi antar setiap bagian
sistem secara terintegrasi.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi diperoleh dari sistem
informasi (information systems) atau disebut juga processing systems
atau information processing systems atau information-generating systems.
Menurut Robert K. Leitch dan K. Roscoe Davis, (“Accounting Information
Systems”, Prentice-Hall, New Jersey, 1983) hal 6 Sistem Informasi adalah
:
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski, (“Information Systems Theory and
Practice”, John Wiley and Sons, New York, 1986) mengemukakan bahwa
sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya sebagai
blok bangunan (block building).
Block building ini kemudian dibagi menjadi :
1 Blok masukan (input block)
2 Blok model (model block)
3 Blok keluaran (output block)
4 Blok teknologi (technology block)
5 Blok basis data (data base block)
6 Blok kendali (controls block)
KEMBALI KE POSTINGAN SEBELUMNYA KLIK LINK DIBAWAH
( https://yogakalit.blogspot.com/2019/03/sistem-informasi-manajemen-part-1.html )
Comments
Post a Comment