7 Hal Penting yang Harus Diketahui Mahasiswa Saat Kuliah
Gagal dalam perkuliahan atau biasa diistilahkan dengan drop out (DO)
sering kali jadi satu momok tersendiri bagi seorang mahasiswa.
Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang gagal dalam
menempuh studi sampai harus menjalani drop out.
Mulai dari pergaulan yang salah hingga rasa tidak cocok
dengan jurusan yang dipilih yang menjadikan mahasiswa
menempuh perkuliahan dengan ogah-oga.
sering kali jadi satu momok tersendiri bagi seorang mahasiswa.
Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang gagal dalam
menempuh studi sampai harus menjalani drop out.
Mulai dari pergaulan yang salah hingga rasa tidak cocok
dengan jurusan yang dipilih yang menjadikan mahasiswa
menempuh perkuliahan dengan ogah-oga.
Pilihan Jurusan dan Kota Tempat Kuliah Adalah Kunci Utama
Pilih yang Sesuai dengan Minat via effectivestudy.org
Untuk menghindari diri agar tidak jadi mahasiswa gagal,
ada beberapa hal bisa yang bisa dilakukan.
Pertama, sebelum menjadi mahasiswa,
seharusnya sudah bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat.
Hindari memilih jurusan karena passing grade semata yang justru bisa
jadi malapetaka nantinya. Kedua, agar kuliah bisa menyenangkan,
pilihlah kota yang disukai menjadi tempat tujuan berkuliah.
Kota tempat kuliah juga sangat berpengaruh bagi
kualitas studi seorang mahasiswa.
ada beberapa hal bisa yang bisa dilakukan.
Pertama, sebelum menjadi mahasiswa,
seharusnya sudah bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat.
Hindari memilih jurusan karena passing grade semata yang justru bisa
jadi malapetaka nantinya. Kedua, agar kuliah bisa menyenangkan,
pilihlah kota yang disukai menjadi tempat tujuan berkuliah.
Kota tempat kuliah juga sangat berpengaruh bagi
kualitas studi seorang mahasiswa.
Selain masalah menetapkan pilihan di awal, ada
baiknya juga merencanakan strategi studi selama
menempuh masa perkuliahan di kampus. Ini tak
lain karena kampus dengan heterogenitas komunitas
bisa saja menyebabkan seseorang terlalu nyaman dan
asyik dengan kegiatan ekstrakulikuler dan melupakan satu hal
yang paling utama, yaitu studi itu sendiri. Namun, heterogenitas
kehidupan kampus juga adalah satu hal yang baik bila seseorang
bisa memaksimalkan kondisi tersebut untuk kebaikan dan masa depannya.
baiknya juga merencanakan strategi studi selama
menempuh masa perkuliahan di kampus. Ini tak
lain karena kampus dengan heterogenitas komunitas
bisa saja menyebabkan seseorang terlalu nyaman dan
asyik dengan kegiatan ekstrakulikuler dan melupakan satu hal
yang paling utama, yaitu studi itu sendiri. Namun, heterogenitas
kehidupan kampus juga adalah satu hal yang baik bila seseorang
bisa memaksimalkan kondisi tersebut untuk kebaikan dan masa depannya.
Selain itu, banyak data yang menunjukkan semakin
tingginya angka sarjana yang tak langsung memperoleh
pekerjaan sehingga perlu solusi untuk berwirausaha.
Berwirausaha dengan membuat perusahaan sendiri
juga bisa dipelajari dari banyaknya komunitas
yang ada di kampus untuk membangun networking.
tingginya angka sarjana yang tak langsung memperoleh
pekerjaan sehingga perlu solusi untuk berwirausaha.
Berwirausaha dengan membuat perusahaan sendiri
juga bisa dipelajari dari banyaknya komunitas
yang ada di kampus untuk membangun networking.
Terdapat tujuh hal penting yang harus dipelajari
dan dikembangkan sewaktu masih menempuh masa
perkuliahan di kampus. Apa saja? Simak ulasannya lebih lanjut berikut ini.
dan dikembangkan sewaktu masih menempuh masa
perkuliahan di kampus. Apa saja? Simak ulasannya lebih lanjut berikut ini.
Kuliah Lancar Masa Depan
Cerah dengan Melakukan 7 Hal Ini
Masa Depan yang Cerah adalah Impian Setiap Orang via idealbite.com
Seperti disinggung di awal, kehidupan
kampus sangat majemuk atau heterogen.
Beragam komunitas ada di dalamnya.
Ditambah dengan manajemen studi bagi seorang
mahasiswa yang sepenuhnya mandiri (berbeda sewaktu di SMA)
tentu perlu mempersiapkannya dengan baik.
Seorang mahasiswa perlu berpikir lebih lanjut dan
mengatur strategi studi yang matang agar
masa perkuliahan berjalan mulus tanpa hambatan sesuai
dengan lamanya studi. Anda penasaran persiapan apa
yang harus dilakukan?
Inilah tujuh hal yang penting untuk diketahui.
kampus sangat majemuk atau heterogen.
Beragam komunitas ada di dalamnya.
Ditambah dengan manajemen studi bagi seorang
mahasiswa yang sepenuhnya mandiri (berbeda sewaktu di SMA)
tentu perlu mempersiapkannya dengan baik.
Seorang mahasiswa perlu berpikir lebih lanjut dan
mengatur strategi studi yang matang agar
masa perkuliahan berjalan mulus tanpa hambatan sesuai
dengan lamanya studi. Anda penasaran persiapan apa
yang harus dilakukan?
Inilah tujuh hal yang penting untuk diketahui.
1. Tak Hanya Mengejar IPK, Pastikan Pengembangan Kualifikasi dan Sertifikasi
Masyarakat kian kompetitif apalagi sejak
berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Banjir tenaga kerja terampil dari luar negeri tentu
saja harus diperhatikan semua pihak, termasuk para
mahasiswa. Secara teoritis, Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) memang menjadi standar mutlak yang dituju
mahasiswa. Tentu hal ini ada kaitannya dengan
kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan serta meniti karier.
berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Banjir tenaga kerja terampil dari luar negeri tentu
saja harus diperhatikan semua pihak, termasuk para
mahasiswa. Secara teoritis, Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) memang menjadi standar mutlak yang dituju
mahasiswa. Tentu hal ini ada kaitannya dengan
kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan serta meniti karier.
Di samping mengejar IPK yang tinggi, ada baiknya pula meluangkan waktu untuk menambah kualifikasi yang masih sebidang dengan jurusan kuliah yang diambil. Tak hanya mendapatkan pengalaman semata, ini tentu jadi nilai tambah saat melamar pekerjaan kelak. Tak ada salahnya menginvestasikan waktu dan tenaga untuk hal bermanfaat dan positif, bukan?
2. Kuatkan dan Bangunlah Jaringan (Networking) Sebagai Investasi Masa Depan
Jangan jadi kupu-kupu alias kuliah pulang kuliah pulang,
demikian celetukan yang beredar di kampus.
Ada benarnya meskipun tidak mutlak.
Sebab dalam dunia kerja sekarang ini networking
berperan besar. Jaringan pertemanan yang terbangun
di kampus bisa jadi adalah satu hal yang positif saat
lulus dan bergelar sarjana nanti. Bisa jadi info tentang
peluang karier atau berharap sukses lewat jalur
wirausaha bisa didapatkan atau diwujudkan berkat
adanya jaringan pertemanan.
demikian celetukan yang beredar di kampus.
Ada benarnya meskipun tidak mutlak.
Sebab dalam dunia kerja sekarang ini networking
berperan besar. Jaringan pertemanan yang terbangun
di kampus bisa jadi adalah satu hal yang positif saat
lulus dan bergelar sarjana nanti. Bisa jadi info tentang
peluang karier atau berharap sukses lewat jalur
wirausaha bisa didapatkan atau diwujudkan berkat
adanya jaringan pertemanan.
3. Buang Jauh Rasa Malu dan Pupuklah Pengalaman dalam Banyak Hal
Pergaulan di kampus memang harus diperhatikan
dengan sangat baik. Banyaknya komunitas yang
bermunculan serta kegiatan bisa jadi menguntungkan
sekaligus merugikan. Namun, menyelaminya lebih dalam
adalah hal yang baik bagi seorang mahasiswa. Dengan
demikian, akan terpupuk pengalaman yang lebih sebagai
bekal menghadapi hidup setelah mengenyam pendidikan dan
menamatkan diri menjadi sarjana nantinya.
dengan sangat baik. Banyaknya komunitas yang
bermunculan serta kegiatan bisa jadi menguntungkan
sekaligus merugikan. Namun, menyelaminya lebih dalam
adalah hal yang baik bagi seorang mahasiswa. Dengan
demikian, akan terpupuk pengalaman yang lebih sebagai
bekal menghadapi hidup setelah mengenyam pendidikan dan
menamatkan diri menjadi sarjana nantinya.
4. Percaya Diri dan Yakin dengan Kemampuan Sendiri adalah Kunci Sukses
Yakin dengan kemampuan diri sendiri serta tidak
enggan untuk mencoba banyak hal bisa jadi modal
saat telah lulus. Dengan rasa percaya diri tinggi, seorang
mahasiswa akan mampu beradaptasi dengan iklim
kehidupan kampus yang jelas berbeda dengan saat
berada di sekolah menengah. Hal ini pula yang jadi
modal hidup mandiri hingga saat terjun ke masyarakat nantinya.
enggan untuk mencoba banyak hal bisa jadi modal
saat telah lulus. Dengan rasa percaya diri tinggi, seorang
mahasiswa akan mampu beradaptasi dengan iklim
kehidupan kampus yang jelas berbeda dengan saat
berada di sekolah menengah. Hal ini pula yang jadi
modal hidup mandiri hingga saat terjun ke masyarakat nantinya.
5. Temukan Bakat Terpendam dan Pilihlah Hobi yang Disuka untuk Ditekuni
Masa studi bisa jadi sangat membosankan bahkan
memupuskan semangat bila hanya diisi dengan kegiatan
studi semata. Sebabnya hal ini sangat monoton karena
terjebak dalam rutinitias yang itu-itu saja. Oleh karena itu,
memupuk hobi untuk ditekuni bukan hal yang salah apalagi
kalau hobi tersebut bisa menjadi nilai tambah. Ketekunan pada
hobi sering kali menjadi jalan keluar bagi seseorang dalam
menjalani rutinitas keseharian. Hal ini pula yang bisa dipupuk sejak
berada di kampus sewaktu menjalani masa studi, menemukan
komunitas yang sama dan sehobi tentu akan semakin bermanfaat
bagi pengembangan diri seseorang.
memupuskan semangat bila hanya diisi dengan kegiatan
studi semata. Sebabnya hal ini sangat monoton karena
terjebak dalam rutinitias yang itu-itu saja. Oleh karena itu,
memupuk hobi untuk ditekuni bukan hal yang salah apalagi
kalau hobi tersebut bisa menjadi nilai tambah. Ketekunan pada
hobi sering kali menjadi jalan keluar bagi seseorang dalam
menjalani rutinitas keseharian. Hal ini pula yang bisa dipupuk sejak
berada di kampus sewaktu menjalani masa studi, menemukan
komunitas yang sama dan sehobi tentu akan semakin bermanfaat
bagi pengembangan diri seseorang.
6. Selektif Adalah Wajar, tetapi Membatasi Diri Bisa Membawa Kerugian
Disinggung sebelumnya di awal bahwa kehidupan
kampus yang beragam bisa jadi adalah satu
tempat yang membuat mahasiswa kehilangan fokus
untuk menyelesaikan studinya. Karena itu, perlu selektif
dan teliti dalam menemukan hal positif agar tak rugi
apalagi menghambat. Namun, cenderung membatasi
diri juga adalah hal yang tidak baik pula. Bisa
jadi terbawa hingga saat telah menyelesaikan masa studi.
Banyak fresh graduate yang sulit mendapat pekerjaan karena
sifat yang terlalu selektif dalam memilih pekerjaan.
Hal ini sebenarnya bisa jadi sudah tampak sejak
menempuh masa studi di kampus. Tetap selektif,
tetapi hindari membatasi diri karena rezeki bisa datang
dari mana saja dan kapan saja.
kampus yang beragam bisa jadi adalah satu
tempat yang membuat mahasiswa kehilangan fokus
untuk menyelesaikan studinya. Karena itu, perlu selektif
dan teliti dalam menemukan hal positif agar tak rugi
apalagi menghambat. Namun, cenderung membatasi
diri juga adalah hal yang tidak baik pula. Bisa
jadi terbawa hingga saat telah menyelesaikan masa studi.
Banyak fresh graduate yang sulit mendapat pekerjaan karena
sifat yang terlalu selektif dalam memilih pekerjaan.
Hal ini sebenarnya bisa jadi sudah tampak sejak
menempuh masa studi di kampus. Tetap selektif,
tetapi hindari membatasi diri karena rezeki bisa datang
dari mana saja dan kapan saja.
7. IPK Memang Bukan yang Utama,
tetapi Lulus dengan IPK Bagus
Tetap Harus Diraih
Banyak mahasiswa yang gagal dan harus mengalami
drop out karena ada yang salah sewaktu menjalani
kuliahnya. Termasuk dalam berkomunitas atau karena
asyik dengan hal yang lain. Meskipun Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) bukan satu-satunya penentu kesuksesan,
mengakhiri studi dengan gemilang agar siap untuk menghadapi
dunia kerja tentu harus diraih. Kampus adalah candradimuka
di mana mahasiswa menggembleng diri dan menuntut ilmu.
drop out karena ada yang salah sewaktu menjalani
kuliahnya. Termasuk dalam berkomunitas atau karena
asyik dengan hal yang lain. Meskipun Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) bukan satu-satunya penentu kesuksesan,
mengakhiri studi dengan gemilang agar siap untuk menghadapi
dunia kerja tentu harus diraih. Kampus adalah candradimuka
di mana mahasiswa menggembleng diri dan menuntut ilmu.
Comments
Post a Comment